Text
Teruslah bodoh jangan pintar
Novel ini teknik berceritanya unik. Bayangkan, semua cerita berpusat di ruangan kecil 3x6 meter. Sy dari dulu pengin sekali punya novel dgn teknik bercerita begini.
Novel ini ada aksinya, ada politiknya, ada ekonominya, ada hukumnya, ujung ke ujung lengkap. Buat kalian yg mau nyari topik disertasi atau thesis, novel ini bisa kalian kuliti dgn serius. Kaki-kaki cerita novel ini, lapisan2 ceritanya, coba saja dibaca. Dari ruangan 3x6 meter, kalian pergi ke penjuru negeri, memahami realitas menyakitkan di negeri ini.
Sayangnya, novel ini ditandai 18+, alias novel dewasa. Karena beberapa bab, dipenuhi adegan kekerasan, martir, dll. Sy berharap kalian tidak bandel. Jika masih maksa mau baca, suruh orang tuanya baca dulu, biar mereka
Buku ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Ali yang tinggal di sebuah desa kecil. Ali adalah pemuda yang cerdas dan bercita-cita menjadi orang yang sukses. Namun, Ali juga menyadari bahwa dunia ini tidak selalu adil. Orang-orang yang pintar dan berpendidikan belum tentu bisa sukses.
Suatu hari, Ali bertemu dengan seorang pria tua yang misterius. Pria tua itu memberi tahu Ali bahwa dunia ini sedang dalam kekacauan. Orang-orang yang pintar dan berpendidikan justru menjadi bagian dari kekacauan tersebut.
Pria tua itu kemudian mengajarkan Ali tentang pentingnya menjadi bodoh. Bodoh di sini bukan berarti tidak memiliki pengetahuan atau kecerdasan. Bodoh di sini berarti tidak memiliki ambisi dan keserakahan.
Ali pun mulai menjalani kehidupannya sebagai orang bodoh. Dia berhenti mengejar kesuksesan dan mulai fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam hidup, seperti keluarga dan teman-teman.
Seiring berjalannya waktu, Ali menyadari bahwa kehidupannya menjadi lebih bahagia dan damai. Dia tidak lagi stres dan terbebani dengan ambisi-ambisinya.
240281 | 813 LIY T | Perpustakaan SMA Islam Al Azhar 8 (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain