Text
Ragam Akalbudi: Memahami Kesadaran
Progresivitas ilmu pengetahuan mengantarkan manusia pada banyak hal yang ada di dalam kehidupan. Mulai dari yang sederhana hingga yang paling kompleks. Pergeseran subjek yang dikaji dalam pengetahuan pun mengarah dari hal yang semula bersifat makro menuju ke mikro. Sains menjadi salah satu ilmu yang terus tumbuh dan berkembang dalam mencari data dan fakta untuk membuka tabir realitas dan menyajikannya kepada umat manusia dalam bentuk buah pemikirannya, yakni berupa teknologi.
Teknologi berkemajuan terus bermunculan, kita mengenal di antaranya artificial intelligence (kecerdasan buatan), internet of things (internet untuk segala hal), blockchain, nanoteknologi, bioteknologi, komputasi kuantum, dan pencetakan tiga dimensi (3D). Namun, apa yang menjadi kunci keberadaan itu semua? Pertanyaan tersebut seakan tak perlu langsung dijawab, melainkan mensyaratkan untuk direnungkan terlebih dahulu sampai mendapati jawaban yang mendekati kebenaran.
Daniel C. Dennett punya analisis yang lebih mendalam tentang bagaimana memaknai keberadaan akal budi. Filsuf yang banyak melakukan penelitian dalam bidang filsafat akalbudi dan filsafat sains tersebut berhasil memadukan filsafat, ilmu biologi saraf, evolusi, dan gagasan kecerdasan buatan untuk membahas pertanyaan terkait ihwal akalbudi. Ia memaparkan dalam sebuah bukunya yang berjudulkan Ragam Akalbudi dalam enam bab. Ia membahas banyak pertanyaan menarik terkait akalbudi : Apakah kita bisa yakin semua manusia punya akalbudi? Mungkinkah hewan, tumbuhan, bahkan mesin punya akalbudi? Apa hubungan akalbudi dengan pengetahuan, bahasa, penderitaan?
240132 | 501 DEN R | Perpustakaan SMA Islam Al Azhar 8 (500) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain