Text
I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki
Ketika perasaan stres dan depresi lebih terkalahkan oleh rasa lapar dan keinginan makan tteokpokki atau makanan favorit kamu, apa yang akan kamu lakukan? Apakah memilih untuk menyerah atau makan saja dulu?
Mengambil premis menarik, Baek Se Hee selaku penulis buku ini rupanya mampu menggetarkan dunia non fiksi dengan buku motivasinya yang diangkat dengan cara unik dan menawan
Kendati dari judulnya saja terkesan seperti sedang bercanda namun buku ini sebenarnya memiliki kisah yang sama sekali tidak bercanda. I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki ini merupakan catatan pengobatan sang penulis sendiri yang dikemas sebagai sebuah buku bacaan yang menenangkan
Buku setebal 236 halaman ini berisi esai yang tentang pertanyaan, penilaian, saran, nasihat, dan evaluasi diri yang bertujuan agar pembaca bisa menerima dan mencintai dirinya. Buku self improvement ini mendapatkan sambutan baik karena pembaca merasakan hal yang sama dengan kisah Baek Se Hee sehingga buku ini mendapatkan predikat bestseller di Korea Selatan.
Tentang Penulis:
Nama Baek Se Hee kini sudah semakin mengudara karena tulisan-tulisannya yang banyak dicintai para pembaca yakni I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki satu dan dua. Penulis asal Korea Selatan ini merupakan perempuan kelahiran Februari 1990 tepatnya di Seoul. Buku pertamanya yang dirilis pada 2019 lalu langsung meraih best seller di Korea, yang akhirnya diterjemahkan dalam banyak bahasa termasuk bahasa indonesia. Sebelum kini menjadi sosok yang menginspirasi banyak generasi muda, Baek Se Hee sendiri pernah mengalami masa kelam hidupnya.
230017 | 158.1 HEE I | Perpustakaan SMA Islam Al Azhar 8 (100) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain