Text
Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan: Cara Mengompromikan Perasaan dengan Kenyataan
Terlalu banyak tuntutan untuk “melakukan ini” dan “melakukan itu” sering kali membuat kita kewalahan. Beberapa tuntutan membutuhkan kesabaran sampai batas tertentu dan membuat kita dibebani pikiran yang berlebihan. Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan ketika menghadapi situasi seperti itu?
Dalam buku laris dari Jepang yang telah diterbitkan di beberapa negara ini, Dokter Tsuneko Nakamura—seorang psikiater yang berkarier selama hampir 70 tahun—berpendapat bahwa solusinya ada pada bagaimana kita mengompromikan perasaan dengan kenyataan.
Cara hidupnya yang memiliki kebiasaan melakukan hal baik dimulai sejak dari pikiran—dan membuat kita dapat menerima diri apa adanya—sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan psikis untuk meraih kehidupan yang berkualitas. Berikut beberapa di antara pendapatnya:
• Tugas kita di malam hari adalah tidur nyenyak.
• Terima hal-hal kecil, dan kebaikan kecil akan menyebar.
• Akan lebih bahagia jika kita tidak berpikir harus bahagia.
• Menyerah bisa juga berarti memperjelas jalan hidup kita.
• Pilih mana yang harus dipikirkan saat ini dan mana yang tidak.
• Saat fisik dan hati sedang lelah, jangan melakukan sesuatu yang menambah beban.
• Jalin hubungan yang memungkinkan kita nyaman memperlihatkan kelemahan kita.
• Memahami sifat diri—apa yang disukai dan tidak disukai—lebih penting daripada membangun rasa percaya diri.
220099 | 158.1 NAH H | Perpustakaan SMA Islam Al Azhar 8 (100) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain